Saya Ade Rama Gay biasa dipanggil dengan rama. Kehidupan
keluarga tergolong sangat sederhana. Orang tua saya berpenghasilan pas-pasan
bahkan kadang kurang karena kebutuhan yang tak terduga. Ayah saya berprofesi
sebagai petani dan ibu sebagai ibu rumah tangga. Saya adalah anak kedua dari
empat bersaudara. Kakak saya mahasiswa UNPATI, Ambon. Beliau kuliah dengan biaya
sendiri jadi cukup menjadi beban bagi kedua orang tua saya. Sedangkan kedua
adik saya perempuan berada di bangku SMP
dan satu lagi di bangku SD.
Saya bisa menjadi
mahasiswa seperti sekarang merupakan suatu keberuntungan, apalagi di
universitas negeri tentu semua orang sangat menginginkannya dan saya sangat
mensyukurinya. Saya bisa menjadi mahasiswa di UNSOED karena adanya program
beasiswa untuk anak yang kurang mampu dan memiliki prestasi, dan saya
mendapatkan beasiswa bidik misi. Saya keterima di prodi teknik pertanian
,jurusan teknologi pertanian,fakultas pertanian UNSOED angkatan 2011.
Saya mendapatkan info
beasiswa ini dari pihak sekolah. Dan karena saya merasa berhak mendapatkan
beasiswa ini dengan kriteria yang saya miliki serta menimbang dari beban orang
tua dalam biaya pendidikan untuk kakak saya yang tergolong besar dan jika saya
tidak mendapat beasiswa tentu akan semakin berat beban orang tua saya, akhirnya
saya mencoba untuk mengambil beasiswa bidik misi ini.
Rasa gelisah melanda
saya karena saya takut pendaftaran universitas ditutup serta beasiswa yang saya
ajukan ke UNSOED tidak diterima, dan akhirnya saya memutuskan untuk mencoba
mendaftar di UNPATI dan hasilnya saya keterima di UNPATI fakultas Ilmu Kelautan
dan perikanan, jurusan kelautan. Beberapa hari kemudian pengumuman dari UNSOED
mengenai beasiswa bidikmisi keluar dan
allhamdulilah saya diterima.
Mengingat ekonomi keluarga yang pas-pasan maka saya memilih mengambil beasiswa bidikmisi. Akan tetapi keputusan saya ini tidak di dukung oleh ibu, dengan alasan UNSOED terlalu jauh dari tempat tinggal saya. Dan saya mencoba untuk membujuk ibu saya agar beliau mengijinkan saya untuk kuliah ke UNSOED dengan pertimbangan biaya pendidikan tidak menjadi beban orang tua saya. Maka ibu mengijinkan saya meski rasa berat hati masih ada dalam hati ibu namun ibu mau yang terbaik untuk saya dan keluarga saya.
Mengingat ekonomi keluarga yang pas-pasan maka saya memilih mengambil beasiswa bidikmisi. Akan tetapi keputusan saya ini tidak di dukung oleh ibu, dengan alasan UNSOED terlalu jauh dari tempat tinggal saya. Dan saya mencoba untuk membujuk ibu saya agar beliau mengijinkan saya untuk kuliah ke UNSOED dengan pertimbangan biaya pendidikan tidak menjadi beban orang tua saya. Maka ibu mengijinkan saya meski rasa berat hati masih ada dalam hati ibu namun ibu mau yang terbaik untuk saya dan keluarga saya.
Sebelum saya berangkat
ke purwokerto saya melakukan komunikasi dengan teman-teman saya yang juga
keterima di UNSOED untuk mempertimbangkan terkait tentang keberangkatan kami.
Dan kami memutuskan untuk berangkat bersama-sama didampingi oleh pegawai Dinas Transmigran
dari daerah kami. Beliau sekaligus ingin melihat keadaan anak-anak dari daerah
kami yang sebelumnya sudah berada di purwokerto.
Setelah menempuh
perjalanan selama dua hari yang cukup melelahkan akhirnya kami pun sampai di
Purwokerto. Dengan rasa senang dan merasa asing karena kami dari daerah yang jauh diri purwokerto. Namun ternyata
sesampai di Asrama PMAT disana ada juga anak-anak dari berbagai provinsi. Dan mereka menjadi keluarga baru saya. Dan saya tergabung dalam Paguyuban
Mahasiswa Anak Transmigran.
Selama lebih dari satu
bulan saya mengikuti kegiatan yang didakan di asrama PMAT yaitu OPAT yang
merupakan kegiatan rutin tahunan untuk maba.
Susah, senang, lelah ,ceria menjadi hal yang yang kami rasakan bersama. Saat itu kami juga
sempat berjualan kue untuk menambah uang untuk pelaksanaan buka bersama dengan
anak-anak yatim. Lelah rasanya utuk melakukan itu karena kami sedang melakukan
puasa, kami juga terkadang berbuka puasa dijalan dengan makanan yang ada karena
dagangan yang kami bawa belum habis terjual.
Dan OPAT yang kami ikuti diakhiri dengan acara
MAKRAB. Hmmmm,, senang rasanya opat telah selesai karena kami bisa melakukan
kegiatan tanpa adanya paksaan dan rasa segan dalam hati. Namun OPAT juga
mengajarkanku banyak sekali pelajaran yang sebelumnya belum pernah saya
dapatkan. Rasa saling menghargai, kebersamaan, kekeluargaan, dan tolong
menolong adalah adalah tujuan dari acara OPAT tersebut.
Setelah OPAT berakhir kamipun telah menjadi
bagian dari PMAT dan kami mengikuti berbagai kegiatan yang dilakukan oleh para
pengurus PMAT. Dan baru pertama kalinya saya mengikuti dan berkecimbung
langsung dalam sebuah organisasi yang berhubungan langsung denagn masyarakat.
Seperti saat saya mengikuti kegiatan bakti lingkungan di daerah cilacap. Sugguh
iti menjadi pengalaman yang sangat berarti buat saya dan itu pertama kalinya
aku mengikui kegiatan bakti lingkungan yang sangat besar. DAN MASIH Banyak lagi
kegiatan yang saya ikuti pada saat kepengurusan itu.
Mengenai akademik, saya sedikit kecewa dengan
hasil yang saya dapatkan karena tidak sesuai denagn harapan saya. Mungkin itu
terjadi karena usaha saya yang belum optimal. Namun saya tidak putus asa saya
lebih rajin belajar dan merubah cara belajar saya. Dan alhamdulillah IP saya
terus meningkat. Saya tidak mau pulang dengan hasil yang tidak memuaskan dan
saya harus bisa pulang dengan IPK tinggi sehingga bisa menjadi bekal saya untuk
mencari pekerjaan, selain itu saya juga mempunyai sebuah pandangan untuk hari
esok untuk membuka sebuah usaha dibidang pertanian yang mulai saat ini saya
mulai menekuni dan mengejar ilmu dibidang tersebut.
Setelah
satu tahun saya menjadi anggota PMAT saya mendaftar sebagai salah satu pengurus
PMAT. Pada periode 2012-2013 saya menjadi salah satu dari staff Departement
Keuangan, dimana saya harus bisa bekerja profesiona luntuk mengelola sebuah
usaha yang merupakan investasi dari keuangan PMAT sendiri. Dan setelah periode
itu berakhir saya kembali mencalonkan diri dalam kepengurusan periode 2013-2014
dan menjadi salah satu staff Departemen Pendidikan dan Budaya.
Begitulah cerita dari perjuangan saya untuk bisa
sampai di purwokerto dan menjadi mahasiswa di UNSOED.
1 komentar:
kinspiratif
Posting Komentar