Penelitian
baru-baru ini mengindikasikan bahwa iklim bisa dikendalikan/direkayasa. Kondisi
atmosfer bisa diakali agar mendapatkan iklim yang baik dengan cara memompakan
partikel mikroskopik ke dalam lapisan stratosfer atau awan untuk mencegah sinar
matahari. Hal ini akan menghilangkan pemanasan global yang disebabkan efek rumah kaca dan dapat dilakukan dalam waktu dekat
ini, asalkan kita terus menerus melakukannya.
Damon Matthews dari Universitas Concordia dan Ken Calderia dari Stanford, ilmuwan di bidang
iklim, melakukan
serangkaian percobaan dalam
rekayasa atmosfer dan simulasi iklim dan menyimpulkan
bahwa kita dapat mengembalikan suhu udara mencapai level yang sama seperti
sebelum masa industri, dengan cara yang cukup mudah dan biaya yang murah dalam
hitungan lima tahun.
Memompakan 20
sampai 25 liter aerosol per detik untuk menjaga jumlah partikel tetap cukup
dalam stratosfer akan menurunkan temperatur, dan menyebabkan karbon dioksida
lebih cepat terserap dari atmosfer. Sampai saat ini yang menjadi masalah adalah
apa yang terjadi jika kita berhenti sebentar, misalnya karena ada perang atau
pergantian situasi politik. Jika pemompaan dihentikan, karbon dioksida akan
kembali dilepaskan ke atmosfer oleh karena panas matahari, dan kita akan
memiliki masalah yang lebih parah.
Paul Crutzen, seorang penerima Nobel di bidang kimia, menyatakan bahwa
meskipun rekayasa iklim dapat dilakukan, bukan berarti hal tersebut harus
dilakukan, ada banyak bahaya yang mengintai. “Lebih mudah jika kita mengurangi
kadar CO2 yang ada sekarang ini” katanya.
Para ilmuwan masih terus melakukan
penelitian akan hal ini, dan saat ini banyak pro dan kontra seputar campur
tangan manusia dalam merekayasa iklim.
Sumber:
http://root.wanxp.net/index.php?option=com_content&task=view&id=649&Itemid=2
0 komentar:
Posting Komentar