Pemanasan
global atau Global Warming adalah adanya proses
peningkatan suhu
rata-rata atmosfer,
laut, dan daratan Bumi. Suhu rata-rata
global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ±
0.32 °F)
selama seratus tahun terakhir.
Dampak pemanasan Global/global warming ini, yaitu
salah satunya adalah terjadinya ketidak stabilan iklim di bumi (pemikiran para
ilmuwan) selama pemanasan global, daerah bagian Utara dari
belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari
daerah-daerah lain di Bumi. Akibatnya Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan
mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi
salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan
lebih panjang di
beberapa area. Suhu pada musim dingin dan
malam hari akan cenderung untuk meningkat.
Daerah hangat akan menjadi lebih lembap karena lebih banyak air yang
menguap dari lautan. Hal ini disebabkan karena uap air merupakan gas rumah kaca, sehingga
keberadaannya akan meningkatkan efek insulasi pada
atmosfer. Akan tetapi, uap air yang lebih banyak juga akan membentuk awan yang
lebih banyak, sehingga akan memantulkan cahaya Matahari kembali ke angkasa
luar, dimana hal
ini akan menurunkan proses pemanasan. Kelembapan yang tinggi akan meningkatkan
curah hujan, secara rata-rata, sekitar 1
persen untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan. (Curah hujan di seluruh dunia
telah meningkat sebesar 1 persen dalam seratus tahun terakhir ini). Badai akan menjadi lebih sering.
Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari tanah. Akibatnya beberapa daerah akan
menjadi lebih kering dari sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang dan
mungkin dengan pola yang berbeda. Topan badai (hurricane) yang
memperoleh kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih besar. Berlawanan
dengan pemanasan yang terjadi, beberapa periode yang sangat dingin mungkin akan
terjadi. Akibatnya pola cuaca menjadi
tidak terprediksi dan lebih ekstrem, sehingga hal sangat berdampak pada
pertanian yaitu menurunnya produktifitas untuk
tanaman-tanaman tertentu, dan juga meningkatnya kemungkinan kegagalan panen
akibat semakin seringnya iklim ekstrim.
Sumber:
0 komentar:
Posting Komentar