LAPORAN PRAKTIKUM
SATUAN OPERASI INDUSTRI
KUNJUNGAN INDUSTRI
PENGOLAHAN TAHU
Oleh :
Ade Rama Gay
A1H011049
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL
SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2012
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kacang-kacangan
dan biji-bijian seperti kacang kedelai, kacang tanah, biji kecipir, koro,
kelapa dan lain-lain merupakan bahan pangan sumber protein dan lemak nabati
yang sangat penting peranannya dalam kehidupan. Asam amino yang terkandung
dalam proteinnya tidak selengkap protein hewani, namun penambahan bahan lain
seperti wijen, jagung atau menir adalah sangat baik untuk menjaga keseimbangan
asam amino tersebut.
Kacang-kacangan dan
umbi-umbian cepat sekali terkena jamur (aflatoksin)
sehingga mudah menjadi layu dan busuk. Untuk mengatasi masalah ini,
bahan tersebut perlu diawetkan. Hasil olahannya dapat berupa makanan seperti keripik,
tahu dan tempe, serta minuman seperti bubuk dan susu kedelai. Kedelai
mengandung protein 35 % bahkan pada varitas unggul kadar proteinnya dapat
mencapai 40 - 43 %. Dibandingkan dengan beras, jagung, tepung singkong, kacang
hijau, daging, ikan segar, dan telur ayam, kedelai mempunyai kandungan protein
yang lebih tinggi, hampir menyamai kadar protein susu skim kering. Bila
seseorang tidak boleh atau tidak dapat makan daging atau sumber protein hewani
lainnya, kebutuhan protein sebesar 55 gram per hari dapat dipenuhi dengan
makanan yang berasal dari 157,14 gram kedelai. Kedelai dapat diolah menjadi: tempe,
keripik tempe, tahu, kecap, susu, dan lain-lainnya. Proses pengolahan kedelai
menjadi berbagai makanan pada umumnya merupakan proses yang sederhana, dan
peralatan yang digunakan cukup dengan alat-alat yang biasa dipakai di rumah
tangga, kecuali mesin pengupas, penggiling, dan cetakan.
B.
Tujuan
1. Mengetahui proses pengolahan tahu
2. Mengetahui unit-unit yang mendukung proses
pengolahan tahu
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Tahu adalah makanan
yang dibuat dari kacang kedelai yang difermentasikan dan diambil sarinya. Berbeda dengan tempe yang asli dari Indonesia,
tahu berasal dari Cina,
seperti halnya kecap,
tauco,
bakpau,
dan bakso.
Tahu adalah kata serapan dari bahasa
Hokkian yang secara harfiah berarti "kedelai yang
difermentasi". Tahu pertama kali muncul di Tiongkok
sejak zaman Dinasti Han sekitar 2200 tahun lalu. Penemunya
adalah Liu An yang merupakan
seorang bangsawan, cucu dari Kaisar Han Gaozu, Liu Bang
yang mendirikan Dinasti Han.
Di Jepang dikenal dengan nama tofu. Dibawa para perantau
China, makanan ini menyebar ke Asia Timur dan Asia Tenggara,
lalu juga akhirnya ke seluruh dunia.
Sebagaimana tempe, tahu dikenal sebagai makanan rakyat. Beraneka ragam
jenis tahu yang ada di Indonesia umumnya dikenal dengan tempat pembuatannya,
misalnya tahu Sumedang dan tahu Kediri.
Tabel Komposisi kedelai per 100gr bahan
KOMPONEN KADAR (%)
|
Protein
< 35-45 >
|
Lemak < 18-32 >
|
Karbohidrat < 12-30 >
|
Air < 7 >
|
Dasar pembuatan tahu adalah melarutkan protein yang terkandung dalam
kedelai dengan menggunakan air sebaagai pelarutnya. Setelah protein tersebut
larut, diusahakan untuk diendapkan kembali dengan penambahan bahan pengendap
sampai terbentuk gumpalan-gumpalan protein yang akan menjadi tahu. Salah satu
cara pembuatan tahu ialah dengan menyaring bubur kedelai sebelum dimasak,
sehingga cairan tahu yang sudah terpisah dari ampasnya.
III.
METODOLOGI
A.
Alat dan Bahan
Alat
1. Ember
2. Tampah
3. Kain saring ( kain blancu )
4. Cetakan
5. Keranjang
6. Rak bambu
7. Tungku atau kompor
8. Mesin penggiling
Bahan
1. Kedelai
2. Air
B.
Prosedur Kerja
1. Mengamati dan mencatat proses pembuatan
tahu
2. Mengamati dan mencatat bahan dan unit apa
saja yang digunakan dalam proses pembuatan tahu
3. Mengambil beberapa gambar dalam proses
pembuatan tahu
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
Bahan baku : Kedelai
Cara Pembuatan :
1. Kedelai direndam 3 – 4 jam sampai mengembang
(sebelumnya kedelai dicuci terlabih dahulu).
2. Setelah mengembang, kedelai di masukan ke
dalam mesin diesel untuk proses pengeringan (satu keranjangnya kurang lebih 15
menithingga menjadi santen)
3. Santen di rebus selama 15 menit.
4. Santen disaring kemudian di dapat hasil
ampas dan tahu yang cair.
5. Tahu yang cair diberi air laru sampai
memadat.
6. Tahu yang padat dicetak, dipisahkan dengan
airnya dengan cara dipress.
7. Langkah berikutnya setelah mengalami
pengepressan, tahu dipotong sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.
Untuk membuat tahu kuning:
- Tahu yang sudah dipotong-potong di
masukan kedalam air kunyit.
|
|
|
|
|
|
|
||||
|
||||
|
B.
Pembahasan
Tahu adalah salah
satu bahan mnakanan hasil pengolahan kedelai. Proses pembuatan tahu dari olahan
kedelai adalah sebagai berikut :
1.
Pertama-tama cuci kedelai
hingga bersih, penucian ini bertujuan untuk menghilangkan kotoran yang ikut
terbawa kedelai.
2.
Rendam kedelai selama 3 – 4
jam. Hal ini dilakukan agar kedelai lebih mudah dijadikan santan, atau untuk
mempermudah dalam proses penggilingan.
3.
Gilling kedelai hingga menjadi
santan kedelai. Penggilingan kedelai dilakukan dengan mesin penggiling.
|
|
4.
Santan kedelai tersebut
kemudian dimasak di atas tungku yang dipanaskan oleh sekam, selama 20 menit
atau hingga santan mendidih.
5.
Lakukan penyaringan tahu dari
ampasnya. Dalam proses pembuatan tahu yang digunakan hanyalah pati kedelainya
saja.
|
|
6.
Masukkan tahu kedalam alat
pencetak tahu yang sebelumnya telah diberi kain.
7.
Press tahu untuk mengurangi
kandungan air sehingga tahu menjadi padat. Pemadatan tahu dapat mempermudah
pembuat untuk memotong tahu sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
8.
Potong tahu sesuai ukuran yang
diinginkan. Ada bermacam-macam ukuran tahu yang dipasarkan pada masyarakat,
yaitu ukuran tahu kecil, sedang dan besar.
Berikut ini
adalah skema pembuatan tahu secara keseluruhan :
Dalam proses pengolahan tahu digunakan beberapa unit
yang mendukung dalam proses pengolahan, diantaranya adalah :
1.
Mesin penggiling kedelai
Mesin ini
menggunakan penggerak motor listrik. Memakai mesin ini menjadikan proses
produksi bisa lebih mudah & praktis. Material contact dengan food terbuat
dari campuran logam aluminium, stainless dan batu sehingga tidak berkarat.
2.
Tungku perebusan atau
pemasakkan santan kedelai
Biasanya
tungku dibuat dari tumpukkan tanah liat yang diatur sedemikian rupa dan
direkatkan dengan semen. Pada pengolahan tahu sekam digunakan sebagai bahan
dasar pembakaran dalam tungku untuk memasak santan kedelai.
3.
Kain saring atau kain blancu
Kain Blacu
adalah kain yang berbahan dasar kapas. Kain ini bersifat fleksibel.
Selain itu kain blacu ramah lingkungan, karena terbuat dari bahan alami. Dalam
industry pengolahan tahu kain blancu digunakan sebagai kain saring yang
membantu memisahkan pati kedelai dengan ampas, selain itu digunakan juga
sebagai pelapis dasar tahu saat di cetak dan dipress (dipadatkan).
4.
Alat cetak tahu
Alat ini
digunakan untuk mencetak tahu dalam ukuran persegi yang besar sebelum kemudian
tahu mengalami proses pemadatan (press).
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
1. Cara pembuatan tahu :
- Kedelai direndam 3 – 4 jam.
- Digiling di mesin penggilingan
kemudian jadilah santan tahu.
- Kemudian di masukkan ke tungku,
direbus 20 menit.
- Kemudian pemisahan tahu dari ampas.
- Kemudian mulai pencetakkan tahu.
- Kemudian pemadatan tahu dengan cara
dipress.
- Langkah berikutnya setelah mengalami
pengepressan, tahu dipotong sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.
2. Unit yang mendukung pengolahan tahu:
- Tungku
- Mesin penggiling kedelai
- Kain blancu
- Alat cetak tahu
B. Saran
Baiknya
kebersihas harus di perhatikan oleh pekerja terutama kebersihan alat-alat
pengolahan.
DAFTAR PUSTAKA
Suwardji, Raden. Cara Pembuatan Tahu Konvensional.
Yogyakarta: Penerbit Liberty,
1999.
Tri Radiyati
et.al. Pengolahan Kedelai. Subang: BPTTG Puslitbang Fisika Terapan – LIPI, 1992. Hal. 9 – 14.
0 komentar:
Posting Komentar